Jadi Inspirasi Limp Bizkit, Rage Against The Machine Minta Maaf

Rabu, 30 September 2015 - 20:11 WIB
Jadi Inspirasi Limp Bizkit, Rage Against The Machine Minta Maaf
Jadi Inspirasi Limp Bizkit, Rage Against The Machine Minta Maaf
A A A
LOS ANGELES - Menjadi inspirasi bagi orang lain biasanya menjadi sesuatu yang membanggakan. Tapi, ini tidak berlaku bagi band Rage Against The Machine (RATM). Mereka malah meminta maaf karena telah menginspirasi band lain, yaitu Limp Bizkit.

Band pimpinan Fred Durst itu memang berulang kali memuji pengusung tembang Killing in the Name karena telah membuka jalan ke industri musik. Tapi, pujian ini justru membuat basis RATM, Tim Commerford, ketakutan. Dia khawatir kalau banyak orang akan menyangka kedua band itu saling terkait.

“Saya meminta maaf atas Limp Bizkit. Benar-benar minta maaf. Saya merasa bersalah karena kami menginspirasi sampah seperti itu,” ujar Tim kepada Rolling Stone.

Tim ternyata tidak tahu kalau Limp Bizkit belum bubar. “Mereka sudah hilang. Itu sesuatu yang baik. Hanya ada satu dan itu adalah Rage, dan selama saya tahu, kamilah satu-satunya yang penting,” tutur dia.

Pernyataan ini tentunya tidak akan membuat senang Fred Durst, yang berulang kali mengungkapkan cintanya pada RATM dan menegaskan band itu menginspirasi Limp Bizkit.

Limp Bizkit sering memainkan Killing in the Name saat konser dan dalam sebuah pertunjukkan mereka di New York pada 2014. Dia bahkan mendedikasikan lagu itu kepada RATM. “Untuk band rap-rock yang memulai ini,” ujar Fred.

Sebelumnya, Tim sudah menunjukkan ketidaksukaannya pada Limp Bizkit. Dia naik panggung dan memanjat latar saat MTV VMAs pada 2000, ketika band-nya kalah dari Limp Bizkit di kategori Best Rock Video.

“Ini mirip seperti fermentasi anggur. Makin tua, makin banyak yang mencari. Saya dapatkan banyak orang yang datang kepada saya sekarang. Pas tahun 2000, itu seperti, ‘Bung, saya lihat kamu lakukan itu. Maksudnya apa?’ Nah, sekarang, ini jadi seperti, ‘Bung, saya lihat kamu melakukannya. Itu benar-benar keren! Saya suka.’ Rasanya lebih nyaman membahasnya sekarang. Saya berharap waktu itu saya ayunkan benda itu (piala VMA) dan menjatuhkannya dan menghancurkannya. Kalau saya bisa melakukannya lagi, saya akan benturkan benda itu di tanah dan menghancurkannya,” papar dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4833 seconds (0.1#10.140)